Rabu, 11 Oktober 2017

GLOBALISASI MERUBAH BUDAYA INDONESIA

Globalisasi 
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat dunia yang tidak mengenal batas wilayah dan menghubungkan antara masyarakat di suatu negara dengan masyarakat di negara lain di seluruh dunia. Karena globalisasi hubungan antara negara yang satu dengan yang lain menjadi terbuka, dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Globalisasi merubah masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Dari kemajuan ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor  dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.
Budaya
Kata kebudayaan berasal dari kata Sanskerta Buddhayah yang merupakan bentuk  jamak kata Buddhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan istilah asingnya Culture yang berasaldari bahasa Latin Colere, yang berarti mengolah atau mengerjakan. budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya bersifat kopleks, abstrak dan luas.
Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya. Hal ini mengakibatkan interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit, hormat pada orang tua, dan lain-lain.
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.     Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·         alat-alat teknologi
·         sistem ekonomi
·         keluarga
·         kekuasaan politik
2.     Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
·         sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
·         organisasi ekonomi
·         alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
·         organisasi kekuatan (politik)
3.     C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
·         bahasa
·         sistem pengetahuan
·         sistem tekhnologi, dan peralatan
·         sistem kesenian
·         sistem mata pencarian hidup
·         sistem religi
·         sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
Menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi empat, yaitu:
·         Nilai-nilai Budaya
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkahlakunya.
·         Sistem Budaya
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu.
·         Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.
·         Kebudayaan Fisik
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain

Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai macam masalah di beberapa bidang, salah satunya adalah kebudayaan :
·         hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara
·          terjadinya erosi nilai-nilai budaya,
·         menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme
·         hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong
·         kehilangan kepercayaan diri
·         gaya hidup kebarat-baratan
·         budaya berpakaian
·         gaya rambut, dan sebagainya.
Adanya globalisasi yang memiliki dampak positif maupun negative. Pengaruh positif globalisasi terhadap budaya berpolitik adalah tumbuhnya kesadaran untuk menjalankan  pemerintahan secara terbuka dan demokratis sebagaimana yang telah dijalankan oleh negara-negara demokratis di seluruh dunia. Pada sektor ekonomi, dengan terbukanya pasar internasional, budaya bersaing secara positif sudah mulai mempengaruhi pola pikir masyarakat dunia usaha di Indonesia. Budaya tersebut memotivasi para pelaku usaha untuk menciptakan produk barang dan jasa yang kompetitif di tingkat dunia. Pada bidang sosial, globalisasi menularkan budaya berpikir global, etos kerja dan disiplin yang tinggi serta semangat untuk maju yang pada akhirnya mencipatkan identitas bangsa yang lebih positif di tingkat dunia.



Selain pengaruh positif, globalisasi juga memberi pengaruh negatif pada budaya nasional Indonesia. Pada bidang politik, globalisasi yang didukung faham demokasi dan liberalisme lambat laun mengikis nilai-nilai budaya luhur dalam ideologi Pancasila. Budaya voting yang mengabaikan semangat musyawarah untuk mufakat adalah contoh nyata dari pengaruh negatif globalisasi dari faham demokrasi. 
Cara menyikapi globalisasi yang memiliki dampak positif maupun negative, tindakan yang dapat dilakukan yaitu :
a.       Menambah porsi pengetahuan tentang kebudayaan bangsa di sekolah-sekolah baik mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi
b.      Menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
c.       Mengadakan berbagai pertunjukan kubudayaan

d.      Membatasi acara-acara yang dapat memunculkan rasa cinta terhadap budaya asing.

RESENSI BUKU

RESENSI BUKU GELAP-TERANG HIDUP KARTINI IDENTITAS BUKU Judul Buku : seri tempo: GELAP-TERANG HIDUP KARTINI                      ...