Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat dunia yang tidak mengenal batas wilayah dan menghubungkan antara masyarakat di suatu negara dengan masyarakat di negara lain di seluruh dunia. Karena globalisasi hubungan antara negara yang satu dengan yang lain menjadi terbuka, dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Globalisasi merubah masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Dari kemajuan ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.
Budaya
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat dunia yang tidak mengenal batas wilayah dan menghubungkan antara masyarakat di suatu negara dengan masyarakat di negara lain di seluruh dunia. Karena globalisasi hubungan antara negara yang satu dengan yang lain menjadi terbuka, dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Globalisasi merubah masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Dari kemajuan ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.
Budaya
Kata kebudayaan berasal dari kata Sanskerta Buddhayah yang merupakan bentuk jamak kata Buddhi yang
berarti budi atau akal. Kebudayaan istilah asingnya Culture yang berasaldari bahasa Latin Colere, yang berarti mengolah atau mengerjakan. budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Terkait
dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya bersifat kopleks, abstrak dan luas.
Adanya globalisasi menimbulkan
berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah
terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri
suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya. Hal ini mengakibatkan
interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling
mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan
gotong royong,menjenguk tetangga sakit, hormat pada orang tua, dan lain-lain.
Ada
beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J.
Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki
4 unsur pokok, yaitu:
·
alat-alat teknologi
·
sistem ekonomi
·
keluarga
·
kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
·
sistem norma sosial
yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan
diri dengan alam sekelilingnya
·
organisasi ekonomi
·
alat-alat, dan
lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
·
organisasi kekuatan
(politik)
3. C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal
(universal categories of culture) yaitu:
·
bahasa
·
sistem pengetahuan
·
sistem tekhnologi,
dan peralatan
·
sistem kesenian
·
sistem mata pencarian
hidup
·
sistem religi
·
sistem kekerabatan,
dan organisasi kemasyarakatan
Menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayaan dibagi menjadi empat,
yaitu:
·
Nilai-nilai Budaya
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkahlakunya.
Istilah ini, merujuk kepada penyebutan unsur-unsur kebudayaan yang merupakan pusat dari semua unsur yang lain. Nilai-nilai kebudayaan yaitu gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga sejak usia dini, sehingga sukar diubah. Gagasan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai benda yang diciptakan oleh manusia berdasarkan nilai-nilai, pikiran, dan tingkahlakunya.
·
Sistem Budaya
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu.
Dalam wujud ini, kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami. kebudayaan dalam wujud ini juga berpola dan berdasarkan sistem-sistem tertentu.
·
Sistem Sosial
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.
Sistem sosial merupakan pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem. Kebudayaan dalam wujud ini bersifat konkret sehingga dapat diabadikan.
·
Kebudayaan Fisik
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain
Kebudayaan fisik ini merupakan wujud terbesar dan juga bersifat konkret. Misalnya bangunan megah seperti candi Borobudur, benda-benda bergerak seperti kapal tangki, komputer, piring, gelas, kancing baju, dan lain-lain
Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan
berbagai macam masalah di beberapa bidang, salah satunya adalah kebudayaan :
·
hilangnya
budaya asli suatu daerah atau suatu negara
·
terjadinya erosi nilai-nilai budaya,
·
menurunnya
rasa nasionalisme dan patriotisme
·
hilangnya
sifat kekeluargaan dan gotong royong
·
kehilangan
kepercayaan diri
·
gaya hidup
kebarat-baratan
·
budaya berpakaian
·
gaya rambut, dan sebagainya.
Adanya globalisasi yang memiliki
dampak positif maupun negative. Pengaruh positif globalisasi terhadap budaya
berpolitik adalah tumbuhnya kesadaran untuk menjalankan pemerintahan
secara terbuka dan demokratis sebagaimana yang telah dijalankan oleh
negara-negara demokratis di seluruh dunia. Pada sektor ekonomi, dengan
terbukanya pasar internasional, budaya bersaing secara positif sudah mulai
mempengaruhi pola pikir masyarakat dunia usaha di Indonesia. Budaya tersebut
memotivasi para pelaku usaha untuk menciptakan produk barang dan jasa yang
kompetitif di tingkat dunia. Pada bidang sosial, globalisasi menularkan budaya
berpikir global, etos kerja dan disiplin yang tinggi serta semangat untuk maju
yang pada akhirnya mencipatkan identitas bangsa yang lebih positif di tingkat
dunia.
Selain pengaruh
positif, globalisasi juga memberi pengaruh negatif pada budaya nasional
Indonesia. Pada bidang politik, globalisasi yang didukung faham demokasi dan
liberalisme lambat laun mengikis nilai-nilai budaya luhur dalam ideologi
Pancasila. Budaya voting yang mengabaikan semangat musyawarah untuk mufakat
adalah contoh nyata dari pengaruh negatif globalisasi dari faham
demokrasi.
Cara menyikapi globalisasi yang memiliki dampak positif maupun negative, tindakan
yang dapat dilakukan yaitu :
a.
Menambah
porsi pengetahuan tentang kebudayaan bangsa di sekolah-sekolah baik mulai dari
tingkat SD sampai perguruan tinggi
b.
Menyeleksi
kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak
merugikan dan berdampak negative.
c.
Mengadakan
berbagai pertunjukan kubudayaan
d.
Membatasi acara-acara yang
dapat memunculkan rasa cinta terhadap budaya asing.